Pembelajaran Diluar Kelas atau Outing Class SMPN 40 Nonton Cyberbullying di Bioskop
Wakasek Kesiswaan Hj. Erniwati (berdiri kedua dari kiri) bersama guru lainnya hadir mendampingi para pelajar SMP Negeri 40 Makassar mengikuti kegiatan outing class, Selasa (16/9)
Makassar, Berita Online Sulawesi - Selasa, 16 September 2025, pelajar UPT SPF SMP Negeri 40 Makassar melaksanakan pembelajaran di luar kelas atau outing class yang menyenangkan dan menambah wawasan. Kali ini, para siswa-siswi diajak nonton film di bioskop di kota Makassar.
Outing class ini di dampingi oleh Wakasek kesiswaan Hj. Erniwati, S.Pd M.Pd bersama sejumlah guru dan tenaga kependidikan lainnya. Kegiatan ini juga telah mendapat lampu hijau dari H. Ahmad Lamo selaku Kepala UPT SPF SMP Negeri 40 Makassar.
Siswa siswi yang mengikuti kegiatan outing Class ini mengisi room studio di CGV Panakukang Square Makassar. Mereka menonton film berjudul Cyberbullying.
Kegiatan Outing Class ini adalah bagian dari kegiatan sekolah yang memiliki tujuan salah satunya untuk penguatan karakter peserta didik.
Disamping itu, manfaat lain outing Class bagi siswa dengan nonton film di bioskop antara lain, mengenalkan nilai-nilai dan pengetahuan, memperkaya bahasa, melatih berpikir kritis, memacu kreativitas dan memperkuat hubungan antar guru dan siswa serta sesama siswa lainnya.
Film Cyberbullying mengangkat kisah perundungan digital yang dialami remaja di sekolah dan menekankan pentingnya pendidikan karakter di era digital.
Setelah menonton film ini diharapkan siswa mempunyai karakter yang lebih kuat lagi karena di dalamnya terdapat banyak pembelajaran karakter mulai dari sikap percaya diri, tumbuh dengan tanpa rasa takut dan memiliki nilai-nilai kehidupan yang kuat.
Berikut gambaran umum atau ringkasan singkat (Sinopsis) mengenai alur cerita film Cyberbullying dikutip dari Tempo.co:
Neira merupakan siswi kelas dua SMP berusia 13 tahun yang dikenal sebagai panutan di sekolah. Hidupnya yang tampak sempurna runtuh setelah sebuah video konfrontasinya dengan teman sekolah menjadi viral.
Neira mengalami tekanan psikologis, menutup diri, dan kehilangan semangat hidup.
Keluarganya kemudian memutuskan untuk mengirim Neira tinggal bersama kakeknya. Di lingkungan baru ini, Neira menemukan kembali harapan dan membangun nilai hidup yang lebih kuat.
Bersama teman-teman barunya, Neira membangun taman baca dan tempat latihan Spelling Bee (mengeja kata) bagi anak-anak kurang mampu. Ia kemudian kembali ke sekolah lamanya untuk mengikuti lomba Spelling Bee dan berhasil menorehkan prestasi, sekaligus menutup luka masa lalu. (@ruri)
Editor: Redaksi | Copyright © 2025