Maybank Indonesia Siap Spin Off Unit Syariah, Presdir BNII Beri Bocoran
Berita Online Sulawesi (JAKARTA) – PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) menargetkan pemisahan unit usaha syariah (UUS) atau spin-off Maybank Indonesia Syariah menjadi bank umum syariah (BUS) pada 2027.
Presiden Direktur Maybank Indonesia Steffano Ridwan menyampaikan, spin-off akan dilakukan ketika total aset unit syariah bank berlogo kepala harimau itu telah mencapai Rp50 triliun.
“Spin-off kira-kira kita menyentuh threshold. Begitu menyentuh Rp50 triliun, kita akan spin-off. Targetnya mungkin sekitar 2027. Kita perhitungkan, kita mungkin udah bisa menyentuh angka itu,” kata Steffano ketika ditemui di Kantor Pusat Maybank Indonesia, Jakarta, Rabu (3/9/2025).
Dalam sambutannya pada agenda penandatanganan kesepakatan kerja sama transaksi Sharia Restricted Investment Account (SRIA) antara Maybank Indonesia dengan Nanobank Syariah, Steffano mengatakan bahwa pengembangan industri perbankan Syariah merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan Maybank Group.
Meski Maybank Indonesia merupakan bank konvensional, Steffano menyebut bahwa perusahaannya sudah sejak lama menerapkan Syariah First. Dalam hal ini, Maybank Indonesia juga telah berkomitmen untuk segera melaksanakan spin-off Maybank Indonesia Syariah menjadi BUS.
"Sekarang kita mulai dengan UUS dulu, tapi begitu kita hit, result-nya kita akan segera untuk spin-off. Itu komitmen kami juga,” ujarnya.
Untuk diketahui, pemerintah mewajibkan bank umum melakukan spin-off jika nilai aset UUS telah mencapai 50% dari total aset induk, dan/atau menyentuh jumlah minimal Rp50 triliun. Regulasi itu tertuang dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.12/2023 tentang Unit Usaha Syariah.
Mengutip paparan kinerja perseroan per Desember 2024, aset UUS Maybank Indonesia sepanjang 2024 mencapai Rp42,96 triliun, tumbuh 4,7% secara tahunan (year on year/YoY) dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp41,04 triliun.
Pembiayaan UUS per Desember 2024 tumbuh 5,0% YoY, dari Rp30,24 triliun menjadi Rp31,74 triliun, ditopang peningkatan pada segmen komersial, UKM, serta pembiayaan kendaraan roda empat.
Sumber: Bisnis.com
(beritaonlinesulawesi.com)
Editor: Redaksi | Copyright © 2025