Langsung ke konten utama

POSTINGAN TERKINI

Market Day - Pensi, Tumbuhkan Jiwa Kreatif Siswa SMPN 35 Makassar




BERITAONLINESULAWESI.COM
, Makassar - Kepala UPT SPF SMP Negeri 35 Makassar membuka kegiatan siswa yaitu Market Day dan Art Festival hari ini Kamis (7/3). 

Kegiatan Market Day dilaksanakan oleh siswa kelas 7 dan 8, sementara pentas seni diikuti siswa kelas 9. Event ini mengusung tema Menumbuhkan Kreativitas Berwirausaha Dan Berkesenian.

Market Day untuk mengenalkan jiwa enterpreneur kepada anak didik. Pentas seni menyajikan beragam aksi kesenian dan kreativitas diantaranya, tari kreasi.


Dalam sambutannya, Parenrengi selaku kepala UPT SPF SMP Negeri 35 mengucapkan banyak terimakasih kepada guru dan pihak yang terlibat sehingga terselenggaranya kegiatan siswa tersebut. 

Ia mengatakan, untuk kegiatan pentas seni siswa kelas 9 dilakukan pengambilan nilai mata pelajaran seni budaya untuk nilai ujian sekolah atau US penilaian. 

Pada kesempatan pidato, ia juga menyampaikan seorang guru SMPN 35 bernama Yosef saat ini telah memasuki masa purnabakti atau pensiun setelah 14 tahun mengabdikan diri sebagai guru di SMPN 35.


"Pintu SMP 35 selalu terbuka buat pak Yosef meskipun sudah pensiun," pesannya pada pak Yosef sebelum memberikan sebuah kotak warna merah.

Sementara Ketua Komite SMPN 35 saat memberikan sambutannya mengaku, ini tahun kedua (sudah 2 tahun) dirinya di undang oleh pihak sekolah menghadiri kegiatan market day.

" Saya ucapkan terima kasih kepada bapak kepala sekolah karena semua siswa SMP 35 di libatkan, kegiatan ini sangat bermanfaat," kata ketua komite sekolah.


Dari kegiatan market day dan pentas seni yang di adakan oleh SMPN 35 ini nampak menumbuhkan dan menciptakan interaksi antar kelas sekaligus dapat memberikan pengalaman yang tidak dapat dilupakan oleh siswa-siswi SMPN 35 Makassar.

Terlihat total ada 18 meja atau lapak  Masing-masing kelompok membuka lapak di lapangan upacara sebagai lokasi tempat usaha mereka dalam acara Market Day tersebut. Siswa diberi kebebasan untuk mempersiapkan lapak, memilih, dan menjajakan barang dagangannya. 


Sekolah hanya memberi rambu-rambu. Dari pemilihan menu makanan dan minuman serta konsep pemasaran dan manajemen usaha diserahkan semuanya kepada siswa. Tidak ada intervensi dari guru atau sekolah. Siswa siswi sendiri yang berkreatifitas sesuai keinginannya. (#RuRi)







POSTINGAN POPULER