AYO KITA DUKUNG PROGRAM PRESIDEN RI PRABOWO SUBIANTO DAN WAKIL PRESIDEN RI GIBRAN RAKABUMING RAKA BERSAMA KABINET MERAH PUTIH SERTA MENDUKUNG PROGRAM VISI PEMERINTAHAN MULIA : MAKASSAR UNGGUL, INKLUSIF, AMAN DAN BERKELANJUTAN

Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Calon Kepala Sekolah Jangan Jadi Pemimpin Ghoib



Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) saat memberi sambutan dalam acara pelatihan calon kepala sekolah di BBGTK Jawa Timur, Kamis (9/10) 

 Jawa Timur - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Dr. Abdul Mu’ti menegaskan bahwa calon kepala sekolah tidak boleh menjadi pemimpin ghoib atau pemimpin yang tidak hadir di tengah-tengah yang dipimpin. Menurutnya, seorang pemimpin harus hadir secara nyata untuk memberikan semangat dan teladan kepada bawahannya.

“Pemimpin itu ibarat imam dalam salat, dia hadir saja masalah sudah selesai,” ujar Abdul Mu’ti dalam sambutannya pada Pelatihan Bakal Calon Kepala Sekolah Tahap 2 di Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Provinsi Jawa Timur, Kota Batu, Kamis (9/10).

Ia menambahkan, sebagaimana semboyan Ki Hajar Dewantara ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani, seorang pemimpin harus menjadi panutan, penggerak, dan pemberi dorongan semangat bagi semua yang dipimpinnya.

Selain itu, Abdul Mu’ti juga menegaskan bahwa pemimpin harus berani mengambil keputusan dan siap menanggung risiko. “Pemimpin itu tidak harus populis, tetapi berani mengambil risiko. Bahkan jika harus dibully atau dibui demi kebenaran, seperti yang dilakukan Sukarno dahulu,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Abdul Mu’ti juga mengajak para guru yang menjadi calon kepala sekolah untuk berperan sebagai agent of civilization dan agent of change. Ia menekankan bahwa kehadiran guru di kelas tidak dapat digantikan oleh teknologi.

“Pemimpin itu ibarat imam dalam salat, dia hadir saja masalah sudah selesai,” ujar Abdul Mu’ti dalam sambutannya pada Pelatihan Bakal Calon Kepala Sekolah Tahap 2 di Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Provinsi Jawa Timur, Kota Batu, Kamis (9/10).

Ia menambahkan, sebagaimana semboyan Ki Hajar Dewantara ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani, seorang pemimpin harus menjadi panutan, penggerak, dan pemberi dorongan semangat bagi semua yang dipimpinnya.
 
Selain itu, Abdul Mu’ti juga menegaskan bahwa pemimpin harus berani mengambil keputusan dan siap menanggung risiko. “Pemimpin itu tidak harus populis, tetapi berani mengambil risiko. Bahkan jika harus dibully atau dibui demi kebenaran, seperti yang dilakukan Sukarno dahulu,” tuturnya.


Dalam kesempatan tersebut, Abdul Mu’ti juga mengajak para guru yang menjadi calon kepala sekolah untuk berperan sebagai agent of civilization dan agent of change. Ia menekankan bahwa kehadiran guru di kelas tidak dapat digantikan oleh teknologi.

“Teknologi memang membantu menciptakan pembelajaran yang berkualitas, meaningful, dan joyful, tetapi guru tetap menjadi aktor utama dalam proses pembelajaran,” jelasnya.

Guru, lanjutnya, juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter peserta didik agar menjadi generasi yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cerdas, terampil, mandiri, serta bertanggung jawab terhadap masyarakat, bangsa, dan negara.

Oleh karena itu, ia berharap pelatihan guru seperti ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial semata, tetapi menjadi bagian dari arah baru kebijakan pendidikan dasar dan menengah menuju pendidikan yang bermutu untuk semua.

Terpisah, Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Timur saat ini adalah Dr. Abu Khaer, M.Pd menyampaikan kegembiraan dan terima kasihnya atas kehadiran menteri pendidikan dalam kegiatan pelatihan para calon kepada sekolah tersebut. Hal ini menurut dia menambah semangat para peserta dalam mengikuti pelatihan yang dilaksanakan selama 10 hari tersebut.

Sementara itu, pelatihan bakal calon kepala sekolah di Jawa Timur diikuti oleh sebanyak 584 peserta, terdiri atas 32 peserta dari TK, 374 peserta dari SD, 152 peserta SMP, serta 25 peserta berasal dari SMA/SMK/SLB. Kegiatan ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yakni pada 17–26 September, 1–10 Oktober, dan 11–20 Oktober 2025. (*)


Editor: Redaksi | Copyright © 2025