Langsung ke konten utama

POSTINGAN TERKINI

Ribuan Siswa Bakal tak Tertampung di SMP Negeri, Ini Solusi Wali Kota Makassar

Makassar -- Ribuan anak dipastikan tidak tertampung di SMP negeri. Data terakhir pendaftar domisili sebelum ditutup, tercatat sebanyak 11.563 calon peserta didik mendaftar untuk bersekolah di SMP negeri.

Namun kuota atau daya tampung yang disiapkan hanya 6.698. Artinya ada sekitar 4.865 tidak bisa diakomodir.

Menyikapi persoalan itu, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin mengatakan, pihaknya telah menyiapkan beberapa solusi untuk mengakomodir mereka yang tidak tertampung di sekolah negeri.

Orang nomor satu Makassar itu mengatakan, pihaknya segera bertemu dengan Kepala Dinas Pendidikan untuk memverifikasi laporan.

Setelah itu, ada tiga strategi yang disiapkan. Diantaranya adalah penambahan rombongan belajar (rombel) di SMP negeri.

Pemkot akan mengupayakan penambahan kapasitas kelas dengan menambah 5–8 siswa per rombel di sekolah-sekolah negeri, jika ini memungkinkan.

“Kalau rata-rata bisa tambah lima sampai delapan orang per rombel, tentu ini akan menurunkan jumlah siswa yang belum tertampung secara signifikan," terangnya.

Penambahan rombel ini tetap harus diikuti prosedur pelaporan agar masuk dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kemendikbud.

Selain itu, lanjut dia, melakukan kerjasama dengan sekolah swasta. Pemerintah Kota Makassar akan menjalin komunikasi intensif dengan pihak sekolah swasta untuk mendistribusikan sebagian siswa.

"Kita juga akan bicarakan model subsidi dan skema titipan untuk anak-anak yang benar-benar tidak mampu," tururnya.

Appi mencontohkan, beberapa sekolah swasta seperti Athirah maupun Sekolah Bosowa sudah disiapkan menjadi alternatif penyaluran.

"Misalnya di Athirah, lima sampai sepuluh orang bisa kita bantu sekolah sampai tamat SMP. Ini tentu melalui proses komunikasi yang baik," katanya.

Lebih jauh, dikatakan Pemkot Makassar juga berkomitmen melakukan intervensi jangka menengah dengan membangun ruang kelas baru di kawasan yang belum memiliki SMP.

"Kami sudah memasukkan program penambahan ruang kelas SMP ke perencanaan pembangunan wilayah-wilayah yang tidak memiliki SMP. Ini harus jadi prioritas," tegas Munafri. (**)

Editor: Redaksi Copyright © 2025

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya dan jangan lupa untuk mengikuti kanal WhatsApp Berita Online Sulawesi agar tidak ketinggalan update berita


POSTINGAN POPULER