
BERITA ONLINE SULAWESI.COM - Setiap siswa memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Oleh karena itu, guru harus bisa memahami apa kelebihan dan kekurangan setiap siswanya selama proses kegiatan berlangsung.
Atas dasar itu sejumlah guru UPT SPF SMP Negeri 35 Makassar mengadakan Asesmen Diagnostik Non Kognitif, Rabu (8/5/2024).
Kegiatan ini untuk lebih mengetahui dan mengenal bagaimana kondisi personal siswa baik psikologi, emosi dan sosial sehingga dapat membantu siswa dalam mengevaluasi, menangani situasi dan melakukan interaksi sosial.
![]() |
Peserta didik kelas 7 SMP Negeri 35 Makassar mengikuti Asesmen Diagnostik Non Kognitif, Rabu (8/5/2024) |
Salah satu tujuannya adalah dalam rangka mendukung kurikulum merdeka agar lahirnya pembelajaran berdiferensiasi dengan melakukan asesmen diagnostik non kognitif dalam pembelajaran.
'Kegiatan Asesmen Diagnostik Non Kognitif diikuti oleh 40 orang siswa kelas 7 dan dilakukan secara online," kata Wakil Kepala Sekolah UPT SPF SMP Negeri 35 Bidang Kesiswaan Amiruddin D, S.Pd M.Si M.Pd dalam rilisnya kepada beritaonlinesulawesi.com, Rabu (8/5).
Sebagai informasi, secara umum, asesmen diagnostik dibagi menjadi dua, yaitu asesmen diagnostik kognitif dan asesmen diagnostik non-kognitif. Dalam penerapannya, kedua asesmen ini memiliki karakter dan tujuan yang berbeda.Asesmen atau penilaian adalah langkah penting yang dilakukan guru untuk bisa mengetahui sejauh mana letak pemahaman dan pengetahuan maupun keterampilan siswa dalam menguasai suatu materi pembelajaran yang telah dipelajari.
IIni agar guru dapat merancang strategi pembelajaran yang tepat untuk siswa di kemudian hari. Semua itu bisa dicapai guru melalui suatu penilaian yang disebut sebagai asesmen diagnostik. (**)
Posting Komentar untuk "Guru SMPN 35 Lakukan Asesmen Diagnostik Non Kognitif Pada Siswa Kelas 7"